Senin, 15 Maret 2021

Saya Putuskan Untuk Bahagia

Kenapa ya ?

Banyak orang yang melihat orang lain dan mengukur kebahagian dengan standar kebahagian normatif yang material. Padahal kebahagian tidak tunggal. Kebahagian bisa menjelma menjadi banyak hal. Bisa makan siang dengan telur ceplok ditambah kecap kesukaan subhanallah getaran bahagia itu timbul. Bisa bangun pagi menghirup udara segar, pikiran tenang itu kebahagian juga bagi saya. Bisa ketawa dengan teman-teman meski makan gorengan dicocol saos juga sangat bahagia. Kenapa kebahagian harus direduksi menjadi punya mobil, uang banyak, rumah mewah, punya foto liburan keren-keren, dll. Bukannya kebahagian dengan standar seperti itu sangat memberatkan dan melelahkan sekali. Lagi pula, semua orang punya jalannya masing-masing. Memukul rata standar kebahagian orang hanya akan membuat diri tak pernah puas. Ingin lebih dan lebih. Saya memilih membuat kebahagian saya sendiri, tak akan membiarkan omongan orang lain membatasi saya untuk bahagia. Saya bertanggung jawab atas diri saya sendiri, dan saya akan memilih tetap berbahagia dengan apa yang saya miliki, belum saya miliki dan tidak saya miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar